banner

Indonesia adalah salah satu yang penting di duniarokokpasar dan produsen tembakau utama.Karenatembakauindustri memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian nasional Indonesia, negara selalu berhati-hati tentangtembakaukontrol.Ini juga salah satu dari sedikit negara di dunia yang belum secara resmi bergabung dengan WHO Framework Convention onTembakauKontrol.Pada saat yang sama, pengawasan Indonesia baruproduk tembakaubelum sempurna.

Di Indonesia,rokok elektriklebih populer daripada rokok yang dipanaskan.Karenarokok elektrikdiluncurkan di Indonesia lebih awal darirokok yang dipanaskan, rokok elektrikdiluncurkan di Indonesia pada tahun 2010, dan dipanaskanrokokbaru diperkenalkan ke pasar Indonesia pada 2019. Menurut penelitian Yayasan Pembangunan Indonesia, ada sekitar 2,2 jutarokok elektronikkonsumen dalam negeri pada tahun 2020.

gambar
Pemerintah Indonesia mengklasifikasikanproduk tembakau non-rokokseperti produk tembakau olahan lainnya.Produk-produk ini termasuk tembakau, tembakau kunyah,rokok elektronikdan rokok yang dipanaskan.Semua produk tembakau olahan lainnya dikenakan pajak sebesar 57%.

Yayasan Pembangunan Indonesia percaya bahwa pajak pemerintah Indonesia untuk produk tembakau baru harus lebih rendah daripada yang mudah terbakarproduk tembakau, dan harus meningkatkan daya beli dan kenyamanan konsumen Indonesia terhadap produk tembakau baru.
Selain regulasi pajak impor dan pajak konsumsi, Indonesia belum mengeluarkan regulasi regulasi yang spesifik dan komprehensif untukproduk tembakau baru.Badan pengatur yang berbeda memiliki sikap yang berbeda terhadap produk tembakau baru, dan kebijakan terkait belum sepenuhnya dikoordinasikan.Regulator makanan dan obat Indonesia ingin melarangrokok elektrik, tapi Kemenkes RI mau mengaturrokok elektrikcara yang sama mengatur tradisionalproduk tembakau.

Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, daya beli menjadi tantangan bagi pengembangan produk tembakau baru.

Harris Siajian dari Yayasan Pembangunan Indonesia percaya bahwaproduk tembakau baruakan sukses di pasar Indonesia.Ia mengatakan: “Indonesia berpenduduk lebih dari 200 juta orang, di antaranya ada sekitar 52 juta kelas menengah terpelajar.Dalam 20 tahun terakhir, banyak orang miskin telah mencapai transformasi besar dan masuk ke dalam jajaran kelas menengah terdidik.Ini adalah tipe baru kelas menengah.Ini adalah kesempatan yang baik untuk pengembanganproduk tembakau.Kelas menengah Indonesia telah menjadi pendorong penting pembangunan ekonomi negara, dan tingkat konsumsi kelompok ini telah meningkat setiap tahun sejak tahun 2002. Brand Ambassador yang sesuai, kenyamanan produk Seksualitas dan daya beli memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan bisnis baru.produk tembakaupenjualan."


Waktu posting: Apr-09-2022